HUJAN TERUS MENERUS

Tanah Bergerak di Sawahlunto, 5 KK Jadi Korban

Di Baca : 5683 Kali
Tanah bergerak nyaris longsor di Kota Sawah Lunto Sumbar, 5 KK atau 22 jiwa mengungsi Jumat (2/11/2018). (Foto Humas BNPB)

Sawahlunto, Detak Indonesia--Jum'at, 2 November 2018 pukul 05.00 WIB subuh tadi terjadi tanah bergerak lokasi Perumahan Lembah Santur Desa Santur Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Jumat tadi (2/11/2018) menjelaskan korban jiwa sebanyak 5 KK/22 jiwa mengungsi di sekitar rumah warga. Tidak ada korban jiwa.

Kerugian materil 4 Unit Rumah (RB), 12 Unit Rumah (RR), tanah retak sepanjang -+ 40 meter.

Kronologis saat cuaca ekstrem sejak dari tanggal 11 Oktober 2018 dengan intensitas curah hujan tinggi posisi perumahan di kemiringan sehingga terjadi pergerakan tanah akibat infiltrasi air hujan ke dalam tanah, bangunan rumah banyak retak dan miring, lantai rumah amblas, saluran/drainase dan jalan lingkungan retak-retak.

Upaya yang dilakukan dengan dipimpin Sekda dihadiri kepala OPD terkait telah mengadakan rapat penanganan pergerakan tanah di perumahan Lembah Santur, sekaligus ekspose bencana alam di beberapa kecamatan tentang penanganan longsoran tebing tanah yang menimbun jalan-jalan utama kota dan pembersihan serta pemotongan pohon tumbang.

Banyaknya bencana tanah longsor dan pohon tumbang serta pergerakan tanah (deformasi). BPBD Kota Sawahlunto telah melakukan pembersihan longsoran tanah dengan alat berat baik backhoe dan excavator (PC) untuk membuka lalulintas jalan yang tertutup longsoran tanah. Pemasangan dan penutupan jalan lingkungan perumahan yang retak dan amblas dengan terpal plastik sekaligus pemberian terpal plastik kepada masyarakat yang membutuhkan akibat bencana.

"Tagana telah mendirikan tenda membuat Dapur Umum di lokasi perumahan dan memberikan bantuan terpal plastik. Dinas PUPR melakukan estimasi Dampak, Bidang Perumahan dan kawasan permukiman akan memperbaiki saluran/drainase di kawasan perumahan yang banyak retak dan patah," jelas Sutopo.

Apabila hujan turun dengan intensitas cukup tinggi kemungkinan pergerakan tanah susulan akan terus terjadi dan bangunan rumah kerusakannya semakin besar.

Kondisi mutakhir sebagian jalan di lingkungan perumahan yang retak dan amblas tidak bisa dilalui sementara oleh kendaraan roda empat karena sedang dilakukan perbaikan melibatkan warga. Warga di minta Waspada untuk kemungkinan pergerakan tanah susulan.(*/rls/azf) 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar